إن الحمد لله نحمده و نستعينه و نستغفره و نستهديه و نعوذ بالله من شرور أنفسنا و من سيئات أعمالنا . من يهد الله فلا مضل له و من يضلله فلا هادي له . أشهد أن لا إله إلا الله و أشهد أن محمدا عبده و رسوله . أما بعد :
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (6) هود (11)
6. Dan tidak ada suatu binatang melata[709] pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya[710]. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).
Surat Hud (11) |
[709]. Yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap makhluk Allah yang bernyawa. [710]. Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan tempat berdiam di sini ialah dunia dan tempat penyimpanan ialah akhirat. Dan menurut sebagian ahli tafsir yang lain maksud tempat berdiam ialah tulang sulbi dan tempat penyimpanan ialah rahim. |
Segala puji bagi Allah Yang telah memberikan banyak kenikmatan kepada kita. Kenikmatan yang begitu banyak yang tiada dapat kita hitung. Di antara nikmat tersebut adalah rizki.
Harta …
Anak …
Pekerjaan …
Jabatan dan pangkat …
Ilmu …
Amal …
Kesedihan atau kesenangan
Kemapanan atau kefakiran
Bahagia atau celaka
… dan masih banyak lagi.
Orang Islam pasti yakin bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Memberi Rizki, tetapi …
Banyak orang lupa bahwa Allahlah SATU-SATUNYA PEMBERI RIZKI
Sehingga:
Masih ada yang meminta rizki di kuburan atau meminta rizki kepada jin dan orang yang mati.
Masih ada orang yang menyangka bahwa dirinya, jabatannya, pekerjaannya, usahanya, ilmunya, negaranya, pemerintahannya, tetangganya, orang tuanya, atau anaknya yang memberi rizki kepadanya.
Banyak orang lupa bahwa Allah itu MAHA MAMPU MEMBERI RIZKI
Sehingga:
Masih ada orang yang menyangka kalau ia tidak bekerja ia takkan mendapatkan rizki.
Masih ada orang yang menyangka kalau ia meluangkan sedikit waktunya untuk beribadah atau menuntut ilmu, rizki akan lari darinya.
Masih ada yang menyangka kalau ia tidak mengambil kesempatan untuk memanen rizki yang melimpah dengan cara yang haram, ia tidak akan mendapatkan rizki yang halal dalam jumlah yang sama.
Masih ada orang yang menyangka kalau ia menghabiskan waktunya untuk mempelajari agama, ia tidak akan mendapat pekerjaan, jabatan, dan kemuliaan.
Banyak orang lupa bahwa Allah itu MAHA KUASA, TIADA TERIKAT DENGAN APAPUN DAN DENGAN SIAPAPUN DALAM MEMBERIKAN RIZKI.
Sehingga:
Masih ada orang yang menyangka kalau ia tidak mempunyai ijazah, ia tidak akan mempunyai pekerjaan.
Masih ada orang yang menyangka kalau ia tidak menjadi pegawai, rezekinya tidak akan terjamin.
Masih ada orang yang menyangka kalau ia tidak kaya, ia tidak akan merasakan kenikmatan dunia.
Masih ada orang yang menyangka kalau ia tidak punya pekerjaan, ia tidak akan makan.
Masih ada orang yang menyangka kalau ia tidak mempunyai kedudukan, ia tidak akan dimuliakan.
Masih ada orang yang menyangka kalau ia tidak terpandang dan mulia, ia tidak akan bahagia.
Banyak orang lupa bahwa Allah itu TELAH MEMBATASI RIZKI SESEORANG.
Sehingga masih banyak orang yang menyangka semakin banyak waktu yang gunakan untuk bekerja semakin banyak pula uang/rizki yang kumpulkan.
Banyak orang lupa bahwa Allah itu TAK TERKALAHKAN sehingga TIADA SEORANGPUN YANG DAPAT MENGAMBIL RIZKI YANG ALLAH TAHAN.
Sehingga masih banyak orang yang Allah uji dengan kemiskinan, bukannya ia kembali kepada Allah tetapi malah meminta kepada jin dan orang yang mati.
Bukannya ia mendekat dan memohon kepada Allah, tetapi malah menghabiskan waktunya untuk bekerja dan meninggalkan shalat.
Banyak orang lupa bahwa Allah itu TAK TERKALAHKAN sehingga TIADA SEORANGPUN YANG DAPAT MENAHAN RIZKI YANG ALLAH BERIKAN.
Sehingga:
Masih banyak orang yang berputus asa ketika ia kehilangan pekerjaan.
Masih banyak orang yang ketika ia diancam akan kehilangan pekerjaan kalau ia tidak meninggalkan kewajibannya, ia lebih memilih meninggalkan kewajibannya.
Masih ada orang yang diancam akan dikeluarkan dari sekolahnya kalau ia tidak meninggalkan kewajibannya, ia lebih memilih meninggalkan kewajibannya.
Bahkan kalaupun ia diancam akan dibunuh, seharusnya ia lebih memilih mati dengan mulia sebagai SYUHADA.
Banyak orang lupa bahwa Allah itu MENITIPKAN RIZKI ORANG YANG MISKIN KEPADA ORANG YANG KAYA.
Sehingga masih ada orang-orang yang menumpuk-numpuk kekayaannya dan tidak peduli dengan para tetangganya.
Banyak orang lupa bahwa Allah itu MENITIPKAN RIZKI ISTRI KEPADA SUAMI. Banyak orang lupa bahwa Allah itu MEMBERI RIZKI ORANG TUA KARENA ANAKNYA DAN MEMBERI RIZKI ANAK KARENA ORANG TUANYA. Mereka lupa bahwa SETIAP BAYI LAHIR MEMBAWA RIZKI MEREKA MASING-MASING.
Sehingga:
Masih ada orang yang suka menghabiskan uangnya untuk bersenang-senang sendiri sementara keluarganya menderita.
Masih ada orang yang membunuh anak karena kemiskinan.
Masih ada orang yang membunuh anak karena takut miskin.
Masih ada orang yang takut dunia tidak akan bisa mencukupi jumlah manusia yang terus berkembang sehingga jumlah kelahiran harus dibatasi.
Banyak orang lupa bahwa Allah itu MAHA PEDIH SIKSAANNYA BAGI ORANG YANG MERAMPAS RIZKI ORANG LAIN.
Banyak orang lupa bahwa Allah itu MAHA PENYAYANG KEPADA ORANG-ORANG YANG MENYAYANGI SESAMA MAKHLUK: MANUSIA, HEWAN, DAN TUMBUHAN.
APAKAH MEREKA BEGITU MENCINTAI DUNIA?
Padahal:
Dunia hanyalah BANGKAI.
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِالسُّوقِ دَاخِلًا مِنْ بَعْضِ الْعَالِيَةِ وَالنَّاسُ كَنَفَتَهُ فَمَرَّ بِجَدْيٍ أَسَكَّ مَيِّتٍ فَتَنَاوَلَهُ فَأَخَذَ بِأُذُنِهِ ثُمَّ قَالَ أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنَّ هَذَا لَهُ بِدِرْهَمٍ فَقَالُوا مَا نُحِبُّ أَنَّهُ لَنَا بِشَيْءٍ وَمَا نَصْنَعُ بِهِ قَالَ أَتُحِبُّونَ أَنَّهُ لَكُمْ قَالُوا وَاللَّهِ لَوْ كَانَ حَيًّا كَانَ عَيْبًا فِيهِ لِأَنَّهُ أَسَكُّ فَكَيْفَ وَهُوَ مَيِّتٌ فَقَالَ فَوَاللَّهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ
dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melintas masuk ke pasar seusai pergi dari tempat-tempat tinggi sementara orang-orang berada disisi beliau. Beliau melintasi bangkai anak kambing dengan telinga melekat, beliau mengangkat telinganya lalu bersabda: “Siapa diantara kalian yang mau membeli ini seharga satu dirham?” mereka menjawab: Kami tidak mau memilikinya, untuk apa? Beliau bersabda: “Apa kalian mau (bangkai) ini milik kalian?” mereka menjawab: Demi Allah, andai masih hidup pun ada cacatnya karena telinganya menempel, lalu bagaimana halnya dalam keadaan sudah mati? Beliau bersabda: “Demi Allah, dunia lebih hina bagi Allah melebihi (bangkai) ini bagi kalian.”
Shahih Muslim, kitab Az-Zuhdu war Raqaiq bab 1 hadits no. 5257
APAKAH KITA AKAN TERUS MENGEJAR BANGKAI DUNIA INI DAN MELUPAKAN AKHIRAT YANG ABADI???
Dunia hanyalah IBARAT AIR LAUT YANG TIDAK AKAN MENGOBATI DAHAGA ORANG YANG KEHAUSAN.
أنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ وَلَنْ يَمْلَأَ فَاهُ إِلَّا التُّرَابُ
Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sekiranya anak Adam memiliki sebukit emas, niscaya ia akan mengharapkan dua bukit emas lagi, dan tidaklah mulutnya dipenuhi melainkan dengan tanah. Shahih Bukhari, kitab Ar-Riqaq, bab Ma Yuttaqa min fitnatil mal, hadits no. 5959
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang tiada pernah berdusta telah memberi tahu kita bahwa seluruh kekayaan dunia tidak akan member kita rasa puas dan rasa cukup. Oleh karena itu, marilah kita belajar dari orang yang memancing. Mereka hanya bisa melemparkan kail dan umpan dan menunggu ikan datang memakannya. Kita hanya bisa berikhtiar kemudian dunia yang akan mendatangi dunia. Maukah anda diberi tahu oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kunci agar dunia yang mendatangi kita tanpa kita harus mengejarnya.
Simaklah dengan baik sabda Rasul berikut ini:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَتْ الْآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهُ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا مَا قُدِّرَ لَهُ
Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa yang keinginannya hanya kehidupan akhirat maka Allah akan memberi rasa cukup dalam hatinya, menyatukan urusannya yang berserakan dan dunia datang kepadanya tanpa dia cari, dan barangsiapa yang keinginannya hanya kehidupan dunia maka Allah akan jadikan kemiskinan selalu membayang-bayangi di antara kedua matanya, mencerai beraikan urusannya dan dunia tidak akan datang kepadanya kecuali sekedar apa yang telah ditentukan baginya.” Sunan At-Turmudzi, kitab Shifatul Qiyamah war Raqaiq wal wara’, hadits no. 2389. Muslimin, janganlah kita mengejar dunia karena bukannya kita semakin kaya. Orang yang kaya adalah orang merasa cukup bukannya merasa kekurangan. Semakin banyak harta yang kita punya malah semakin membuat kita merasa kurang. Orang yang miskin adalah orang yang merasa kurang dan kurang.Muslimin, HARTA itu malah membuat kita MISKIN (merasa kurang).Muslimin, marilah kita mencari akhirat. Niscaya Allah akan memberi kita rasa cukup (menjadi kaya) dan DUNIA akan dibukakan untuk kita. Segala kebutuhan kita akan dicukupi oleh Allah. Harta dan pangkat dunia adalah dua serigala yang akan mengoyak seluruh sendi kehidupan kita sehingga tiada tersisa bagi kita kecuali api neraka. Di dunia merasa kurang (miskin) di akhirat tiada punya apa-apa.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِي غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِينِهِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Dua serigala lapar yang dilepas menyerang sekawanan kambing, pengrusakannya tidak melebihi ambisi seseorang untuk memperoleh harta dan kemuliaan yang merusak agamanya.” Sunan At-Turmudzi, hadits 2298. Dishahihkan oleh Al-Albani
Apa yang ada jarang disyukuri
Apa yang tiada sering dirisaukan
Nikmat yang dikecap baru kan terasa
Bila hilang di dalam genggaman
Apa yang diburu timbul rasa jemu
Bila sudah di dalam genggaman
Dunia ibarat air laut
Diminum hanya menambah haus
Nafsu bagaikan fatamorgana di padang pasir
Indah di mata namun tiada
Panas yang membahang disangka air
Dunia dan nafsu bagai bayang-bayang
Dilihat ada ditangkap hilang
Ya Allah … leraikanlah dunia
Yang mendiam di dalam hatiku
Kerana di situ tidak ku mampu
Mengumpul dua cinta
Hanya cinta Mu ku harap tumbuh
membajai bangkai nafsu yang kubunuh
Dunia itu fana
Dunia itu tidak kekal
Dunia ibarat lautan
Berisi ikan-ikan beraneka rupa
Cukuplah kita mengejar-ngejar dunia
Seperti orang yang mengejar ikan
Demi Allah, sebentar lagi semua orang akan fana
Manfaatkanlah sebaik mungkin waktu-waktumu
sebelum semuanya berlalu
berkatalah dengan kata-kata baik
sehingga engkau memanen pahala
atau berhiaslah dengan diam
Semoga nasihat ini bermanfaat bagi kita semua dan akhirnya saya pasrahkan semua kepada Allah subhanahu wa taala.
أستغفر الله لي و لكم و به الثقة و إليه التكلان و سلام على المرسلين
و الحمد لله رب العالمين